
Jakarta, Oktober 2025 — Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Konferensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23, yang akan berlangsung pada 24 Oktober 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Dukungan dua lembaga tinggi negara ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam memperkuat hubungan antarnegara Melayu-Islam melalui diplomasi budaya dan kerja sama internasional.
Ajang Strategis Pererat Persaudaraan Melayu
Ketua DPD menegaskan bahwa Konferensi DMDI bukan sekadar agenda seremonial, melainkan forum strategis yang mempertemukan para pemimpin dan tokoh budaya dari 23 negara. Ia menilai, kegiatan ini berperan penting dalam memperkuat persaudaraan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia.
“Acara seperti ini perlu terus berlanjut karena membawa manfaat besar bagi diplomasi budaya dan pertukaran nilai kemasyarakatan,” ujar Ketua DPD dengan optimisme.
Selain itu, ia mengapresiasi peran panitia dan seluruh pihak yang berkontribusi aktif dalam menyiapkan acara berskala internasional ini. Dengan kerja sama yang solid, konferensi diharapkan menghasilkan kolaborasi nyata bagi bangsa Melayu dan dunia Islam.
Pameran Budaya Melayu Sambut Konferensi
Menjelang acara utama, panitia membuka pameran budaya Melayu sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pendahuluan. Pameran tersebut menampilkan beragam busana tradisional seperti baju Melayu, tanjak, dan kain samping yang mencerminkan identitas budaya Melayu.
Selain menampilkan keindahan kostum, pameran juga menghadirkan pertunjukan seni dan promosi produk lokal khas daerah Melayu. Kegiatan ini melibatkan berbagai lembaga kebudayaan, hotel tempat acara berlangsung, serta institusi keuangan yang aktif mendukung acara budaya nasional.
Dengan semangat kolaboratif, pameran ini tidak hanya menonjolkan estetika tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM dan pengrajin lokal. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara budaya dan pembangunan ekonomi kreatif.
Peran Daerah dalam Kesuksesan Acara
Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Al Idrus, menegaskan bahwa keterlibatan daerah menjadi faktor utama dalam kesuksesan konferensi. Sebagai contoh, Provinsi Kepulauan Riau berpartisipasi aktif dalam pameran budaya tahun ini.
“Kami berharap provinsi lain juga berkontribusi, tidak hanya tahun ini, tetapi juga di penyelenggaraan mendatang,” kata Said Aldi.
Menurutnya, setiap daerah memiliki kekayaan budaya unik yang patut diperkenalkan di panggung internasional. Dengan partisipasi yang luas, Konferensi DMDI akan mencerminkan kekuatan budaya Indonesia yang beragam namun tetap satu dalam semangat Melayu-Islam.
Selain itu, ia menilai, keterlibatan daerah memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kebudayaan Melayu di kawasan Asia Tenggara.
Dukungan Penuh dari MPR RI
Selain DPD, dukungan kuat juga datang dari MPR RI. Ketua MPR RI akan hadir langsung untuk menyampaikan sambutan dan memberikan motivasi kepada para delegasi dari 23 negara peserta. Kehadirannya memperkuat legitimasi acara serta menunjukkan dukungan politik terhadap kerja sama lintas bangsa.
“Kami mendukung kegiatan seperti ini karena mampu mempererat hubungan internasional dan mengangkat citra budaya Indonesia di dunia,” tegas Ketua MPR RI.
Sebagai tambahan, acara akan dimeriahkan dengan pameran busana wanita Melayu yang terbuka untuk umum. Melalui kegiatan tersebut, pengunjung dapat menikmati keindahan seni busana sekaligus memahami filosofi budaya di balik setiap desain tradisional Melayu.
Membangun Sinergi Budaya dan Kolaborasi Global
Konferensi DMDI ke-23 diharapkan menjadi wadah dialog dan kerja sama nyata antarbangsa Melayu dan Islam. Selain membahas isu budaya, forum ini juga membuka ruang pembahasan tentang pendidikan, ekonomi kreatif, serta pariwisata halal.
Melalui kegiatan tersebut, Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat diplomasi budaya sebagai pilar penting hubungan antarnegara. Dengan demikian, konferensi ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis nilai budaya.
“Kami ingin menjadikan Konferensi DMDI sebagai sarana kolaborasi internasional yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Melayu dan dunia Islam,” ungkap Said Aldi.
Dengan kehadiran 23 negara peserta, Konferensi DMDI di Jakarta menegaskan peran Indonesia sebagai jembatan budaya antara dunia Melayu dan Islam menuju masa depan yang damai dan berdaya saing.