DMDI Indonesia Disambut TYT di Istana Melaka

dmdi indonesia

Perkuat Kerja Sama Dakwah dan Pemberdayaan Pemuda Islam

MELAKA — Pada Rabu, 30 Juli 2025, delegasi DMDI Indonesia dan Pemuda Masjid Dunia mengadakan kunjungan resmi ke Istana Melaka. Mereka disambut langsung oleh TYT Tun Seri Setia Dr. HM Ali Rustam, Yang di-Pertua Negeri Melaka, dalam suasana akrab dan penuh kehangatan.

Kunjungan Bermakna bagi Hubungan Antarbangsa

Sejak awal pertemuan, nuansa ukhuwah sangat terasa. Selain membawa misi silaturahim, rombongan juga menyampaikan berbagai agenda strategis untuk umat Islam.
Tak hanya itu, kehadiran Datuk Said Aldi Al Idrus, selaku Presiden Pemuda Masjid Dunia sekaligus Ketua Umum DMDI Indonesia, memberikan bobot tersendiri terhadap dialog tersebut.

“Silaturahim ini bukan sekadar ajang temu, melainkan langkah memperkuat jejaring Islam antarnegara,” ungkap Said Aldi.

Bahas Dakwah Digital dan Peran Pemuda

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, DMDI Indonesia mendorong transformasi dakwah ke ranah digital. Oleh sebab itu, delegasi menekankan pentingnya pelatihan digital untuk para pemuda masjid.
Lebih dari itu, mereka juga menawarkan kerja sama di bidang pendidikan Islam, bantuan kemanusiaan, dan penguatan jaringan antarnegara.

Sementara itu, TYT Ali Rustam menyampaikan dukungannya. Ia menilai pemuda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan, terlebih dalam konteks global yang menuntut kecepatan, literasi digital, dan visi keummatan yang kuat.

Perkuat Solidaritas Islam Global

Sebagai tokoh penting di kawasan, TYT Melaka menekankan pentingnya solidaritas umat, terutama dalam menghadapi tantangan dunia modern. Menurut beliau, inisiatif DMDI Indonesia selama ini telah membuktikan keberpihakan terhadap isu-isu strategis seperti Palestina dan krisis kemanusiaan internasional.

Lebih lanjut, beliau berharap kolaborasi ini mampu menyatukan energi pemuda Islam di Asia Tenggara hingga Afrika. Di sisi lain, DMDI Indonesia siap mendorong pembentukan forum lintas negara berbasis masjid dan komunitas Islam.

Istana Melaka Jadi Simbol Kolaborasi

Istana Melaka mencerminkan makna historis sebagai lambang peradaban Islam Melayu. Oleh karena itu, pertemuan ini menjadi simbol penting—bahwa nilai budaya dan agama dapat berpadu untuk menciptakan arah baru bagi dunia Islam.

Delegasi membahas strategi masa depan di balik ornamen klasik Istana Melaka, termasuk memperkuat digitalisasi dakwah, meningkatkan kapasitas pemuda masjid, dan mendorong kolaborasi produktif antarnegara Muslim.

Strategi Dakwah Progresif dan Terbuka

Selanjutnya, DMDI Indonesia memaparkan sejumlah program yang siap dijalankan bersama DMDI global. Antara lain, pertukaran pelajar, pelatihan konten kreatif dakwah, dan kampanye sosial lintas negara.

Lebih penting lagi, pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif. Semua pihak diajak terlibat aktif—mulai dari tokoh agama, akademisi, hingga komunitas muda. Dengan cara ini, dakwah Islam tidak hanya relevan, tetapi juga mampu bersaing secara naratif di ranah global.

Menuju Jejaring Islam Berdaya Saing

Menjelang akhir pertemuan, kedua pihak menyepakati langkah-langkah tindak lanjut. Secara bertahap, DMDI Indonesia akan membentuk tim kerja lintas negara, mengintegrasikan pemuda masjid dari berbagai kawasan, dan menyusun agenda strategis jangka panjang.

Dengan demikian, kolaborasi ini tak hanya memperkuat hubungan antarbangsa, melainkan juga membuka peluang besar bagi lahirnya gerakan Islam global yang kuat, adaptif, dan berpijak pada nilai-nilai luhur.


konvensi dmdi

Indonesia Siapkan Konvensi DMDI Internasional, Ketua DPD Tekankan Peran Melayu dalam Pembangunan

AdminOkt 8, 20255 min read

Jakarta, 2025 — Indonesia bersiap menjadi tuan rumah Konvensi Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD)…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *